LONDON--Perkembangan teknologi membuat tas tangan wanita menjadi jauh lebih ringan, demikian laporan dari perusahaan mode Debenhams. Jaringan pertokoan asal Inggris ini menjelaskan, dewasa ini rata-rata tas tangan wanita berbobot 1,5 kilogram atau 57 persen lebih ringan dari dua tahun lalu, seperti yang dikutip Paul Casciato dari Reuters Life!
Hal itu diakibatkan lahirnya generasi baru produk-produk iPhone dari Apple Inc. dan Blackberry yang lebih mini, ringan, dan serba guna. Peralatan itu menggantikan perangkat elektronik layaknya komputer jinjing (laptop), telepon seluler (ponsel), pemutar musik yang kini dinilai berbobot berat.
Konsumen tas tangan Debenhams, Sue Tebbitts, mengatakan bahwa dua tahun lalu perempuan membawa beban seberat 3,3 kilogram atau sama dengan tiga setengah bungkus gula, kemana-mana. "Akhirnya beban yang dipikul perempuan hilang. Terima kasih teknologi," ujar Tebbitts.
Debenham melakukan riset tahunan terhadap penggunaan tas tangan, melibatkan 7.000 perempuan, dan menanyakan secara rinci tentang isi tas mereka, serta bobotnya masing-masing. Penelitian selama 15 tahun terakhir menyimpulkan bahwa perangkat teknologi komunikasi serba guna ukuran kecil (gadget) adalah yang paling berjasa bagi bahu kaum hawa tersebut.
Pertengahan 1990an di Inggris ponsel sangat populer, beratnya sekitar 247 gram, yang alhasil menambah bobot tas menjadi 1,4 kilogram. Maraknya penggunaan Apple iPod kemudian menambah beban menjadi 1,6 kilogram. Bobot yang harus dipikul terus meningkat ketika semakin banyak perempuan menggunakan laptop. Beban yang dipikul kemana-mana pun merangkak ke 3,5 kilogram pada tahun 2006 dan 2007, saat penjualan teknologi itu mencapai puncaknya.
Pada masa itu, ponsel dan berbagai perangkat tangan, seperti pemutar musik MP3, laptop, bahkan berbagai alat pengisi energi (charger) adalah barang yang biasa ditemukan dalam tas perempuan. Masuknya perangkat-perangkat komunikasi layaknya iPhones dan Blackberry mengurangi bobot tas tangan. Hal ini didukung juga dengan tren terbaru tas tangan perempuan yang cenderung lebih kecil.
Perkembangan teknologi rupanya tidak banyak membantu. Bagian terberat dalam tas perempuan ternyata didominasi oleh perlengkapan kecantikan, seperti kosmetika, cermin, sisir, dompet, minyak wangi, sikat gigi, buku catatan, dan obat sakit kepala. "Teknologi boleh terus berkembang, sebuah tas tangan perempuan akan selalu melekat dengan reputasi 'Mary Poppins' karena perempuan mempersiapkan segala seuatu di dalam tasnya," jelas Tebbitts, mengacu pada tokoh utama film musikal produksi Walt Disney tahun 1964 itu.
Belinda White, editor dan pengarah busana pada www.handbag.com yang merupakan laman tentang busana dan kecantikan, mengatakan bahwa puncak tren tas tangan berukuran besar mencapai puncaknya pada 2007 dan 2008.
Ia menjelaskan, perempuan menyadari bahwa kenyamanan tidak diperoleh dari tas tangan besar yang bahkan dapat menyimpan hidup pemakainya. "Tidak sehat bagi punggung Anda," katanya. "Sejak lama saya percaya semakin besar tas Anda, maka semakin banyak sampah yang dibawa di dalamnya, dan sering membawa lebih dari sebuah tas kecil ke kantor dan bersikap terlalu keras terhadap diri sendiri," kata White.
Ia menambahkan, "Tentu saja iPhone sangat membantu, tidak perlu sebuah alat serba guna, termasuk penunjuk jalan dijital, kamera, catatan harian, buku telepon, bahkan iPod saya lebih kecil dari alat serupa yang saya miliki tiga tahun lalu."
sumber
Hal itu diakibatkan lahirnya generasi baru produk-produk iPhone dari Apple Inc. dan Blackberry yang lebih mini, ringan, dan serba guna. Peralatan itu menggantikan perangkat elektronik layaknya komputer jinjing (laptop), telepon seluler (ponsel), pemutar musik yang kini dinilai berbobot berat.
Konsumen tas tangan Debenhams, Sue Tebbitts, mengatakan bahwa dua tahun lalu perempuan membawa beban seberat 3,3 kilogram atau sama dengan tiga setengah bungkus gula, kemana-mana. "Akhirnya beban yang dipikul perempuan hilang. Terima kasih teknologi," ujar Tebbitts.
Debenham melakukan riset tahunan terhadap penggunaan tas tangan, melibatkan 7.000 perempuan, dan menanyakan secara rinci tentang isi tas mereka, serta bobotnya masing-masing. Penelitian selama 15 tahun terakhir menyimpulkan bahwa perangkat teknologi komunikasi serba guna ukuran kecil (gadget) adalah yang paling berjasa bagi bahu kaum hawa tersebut.
Pertengahan 1990an di Inggris ponsel sangat populer, beratnya sekitar 247 gram, yang alhasil menambah bobot tas menjadi 1,4 kilogram. Maraknya penggunaan Apple iPod kemudian menambah beban menjadi 1,6 kilogram. Bobot yang harus dipikul terus meningkat ketika semakin banyak perempuan menggunakan laptop. Beban yang dipikul kemana-mana pun merangkak ke 3,5 kilogram pada tahun 2006 dan 2007, saat penjualan teknologi itu mencapai puncaknya.
Pada masa itu, ponsel dan berbagai perangkat tangan, seperti pemutar musik MP3, laptop, bahkan berbagai alat pengisi energi (charger) adalah barang yang biasa ditemukan dalam tas perempuan. Masuknya perangkat-perangkat komunikasi layaknya iPhones dan Blackberry mengurangi bobot tas tangan. Hal ini didukung juga dengan tren terbaru tas tangan perempuan yang cenderung lebih kecil.
Perkembangan teknologi rupanya tidak banyak membantu. Bagian terberat dalam tas perempuan ternyata didominasi oleh perlengkapan kecantikan, seperti kosmetika, cermin, sisir, dompet, minyak wangi, sikat gigi, buku catatan, dan obat sakit kepala. "Teknologi boleh terus berkembang, sebuah tas tangan perempuan akan selalu melekat dengan reputasi 'Mary Poppins' karena perempuan mempersiapkan segala seuatu di dalam tasnya," jelas Tebbitts, mengacu pada tokoh utama film musikal produksi Walt Disney tahun 1964 itu.
Belinda White, editor dan pengarah busana pada www.handbag.com yang merupakan laman tentang busana dan kecantikan, mengatakan bahwa puncak tren tas tangan berukuran besar mencapai puncaknya pada 2007 dan 2008.
Ia menjelaskan, perempuan menyadari bahwa kenyamanan tidak diperoleh dari tas tangan besar yang bahkan dapat menyimpan hidup pemakainya. "Tidak sehat bagi punggung Anda," katanya. "Sejak lama saya percaya semakin besar tas Anda, maka semakin banyak sampah yang dibawa di dalamnya, dan sering membawa lebih dari sebuah tas kecil ke kantor dan bersikap terlalu keras terhadap diri sendiri," kata White.
Ia menambahkan, "Tentu saja iPhone sangat membantu, tidak perlu sebuah alat serba guna, termasuk penunjuk jalan dijital, kamera, catatan harian, buku telepon, bahkan iPod saya lebih kecil dari alat serupa yang saya miliki tiga tahun lalu."
sumber