Kepopuleran olahraga berkuda belakangan ini memang cukup meningkat. Banyak orang yang menganggap bahwa mampu menunggang kuda membuat kita terlihat lebih keren dan gaya. Ada sebuah nilai gengsi tinggi yang dimiliki orang yang mampu menunggang kuda dengan baik.
“Dalam dua tahun belakangan ini, banyak orang orang yang semakin ingin mengenal kegiatan berkuda. Ada peningkatan sekitar 400 persen peminat berkuda dibanding beberapa tahun lalu,” tukas Rahmat Natsir, direktur sekolah berkuda JN Stud saat media gathering di Gunung Geulis, Bogor, Kamis (1/12/2011) lalu.
Berkuda memberikan berbagai manfaat untuk si penunggang, baik manfaat fisik maupun sosial. Selain itu, olahraga sifatnya universal. “Dalam berkuda tidak dikenal istilah gender, sehingga semua orang bisa melakukannya, laki-laki, perempuan, anak-anak, sampai dewasa,” tambahnya.
Namun, kegiatan yang terbilang cukup berat serta menuntut daya tahan tubuh yang tinggi ini seringkali dianggap berbahaya bagi perempuan. Sampai saat ini, masih banyak perempuan yang takut untuk berkuda karena khawatir akan merusak beberapa bagian organ intim, misalnya merobek selaput dara bagi perempuan yang belum menikah.
“Semua itu tidak benar, olahraga ini aman untuk perempuan,” tukas Rahmat. Malahan menurutnya, olahraga ini justru bisa membantu para perempuan untuk memperkuat tulang di sekitar pinggang dan panggul sampai ke otot perut. Olahraga ini juga akan membantu para perempuan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ramping dan lebih berisi.
Ketakutan akan robeknya selaput dara saat menunggang kuda kemungkinan disebabkan oleh guncangan akibat pelana yang terlalu keras, ataupun akibat terjatuh dari kuda. Sebenarnya selaput dara tidak selalu mudah robek akibat olahraga yang cukup berat, karena sebenarnya selaput dara memiliki beberapa tingkatan keelastisan, yaitu rapuh, elastis, dan sangat elastis.
Kemungkinan perempuan dengan tingkat selaput dara yang rapuhlah yang akan mengalami robek ketika jatuh berkuda ataupun mengalami guncangan yang terlalu keras. “Bagi yang baru memulai kegiatan ini pastinya harus didampingi dengan instruktur yang berpengalaman agar caranya benar dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tukasnya.
Rahmat juga mengatakan bahwa olahraga ini sangat membutuhkan fokus, daya konsentrasi, serta keseimbangan tubuh yang tinggi. Bila semua hal ini dimiliki, kemungkinan untuk terjatuh dari kuda akan semakin tipis. Pada dasarnya, semua kegiatan jika tak dilakukan dengan teknik yang tepat tentu juga bisa berbahaya.
sumber :menjelma.com
“Dalam dua tahun belakangan ini, banyak orang orang yang semakin ingin mengenal kegiatan berkuda. Ada peningkatan sekitar 400 persen peminat berkuda dibanding beberapa tahun lalu,” tukas Rahmat Natsir, direktur sekolah berkuda JN Stud saat media gathering di Gunung Geulis, Bogor, Kamis (1/12/2011) lalu.
Berkuda memberikan berbagai manfaat untuk si penunggang, baik manfaat fisik maupun sosial. Selain itu, olahraga sifatnya universal. “Dalam berkuda tidak dikenal istilah gender, sehingga semua orang bisa melakukannya, laki-laki, perempuan, anak-anak, sampai dewasa,” tambahnya.
Namun, kegiatan yang terbilang cukup berat serta menuntut daya tahan tubuh yang tinggi ini seringkali dianggap berbahaya bagi perempuan. Sampai saat ini, masih banyak perempuan yang takut untuk berkuda karena khawatir akan merusak beberapa bagian organ intim, misalnya merobek selaput dara bagi perempuan yang belum menikah.
“Semua itu tidak benar, olahraga ini aman untuk perempuan,” tukas Rahmat. Malahan menurutnya, olahraga ini justru bisa membantu para perempuan untuk memperkuat tulang di sekitar pinggang dan panggul sampai ke otot perut. Olahraga ini juga akan membantu para perempuan untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ramping dan lebih berisi.
Ketakutan akan robeknya selaput dara saat menunggang kuda kemungkinan disebabkan oleh guncangan akibat pelana yang terlalu keras, ataupun akibat terjatuh dari kuda. Sebenarnya selaput dara tidak selalu mudah robek akibat olahraga yang cukup berat, karena sebenarnya selaput dara memiliki beberapa tingkatan keelastisan, yaitu rapuh, elastis, dan sangat elastis.
Kemungkinan perempuan dengan tingkat selaput dara yang rapuhlah yang akan mengalami robek ketika jatuh berkuda ataupun mengalami guncangan yang terlalu keras. “Bagi yang baru memulai kegiatan ini pastinya harus didampingi dengan instruktur yang berpengalaman agar caranya benar dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tukasnya.
Rahmat juga mengatakan bahwa olahraga ini sangat membutuhkan fokus, daya konsentrasi, serta keseimbangan tubuh yang tinggi. Bila semua hal ini dimiliki, kemungkinan untuk terjatuh dari kuda akan semakin tipis. Pada dasarnya, semua kegiatan jika tak dilakukan dengan teknik yang tepat tentu juga bisa berbahaya.
sumber :menjelma.com