Salah satu kompleks penjualan kuliner tradisional
MOSKOW--Eksotiknya makanan Indonesia bisa jadi tanpa banding. Hanya, kadang kurang publikasi dan penghargaan dari diri kita sendiri. Orang Rusia kini bukan hanya melirik Bali, tapi juga ingin lebih banyak mencicipi kuliner Indonesia. Karenanya, masakan Indonesia kini dalam proses dibukukan dalam bahasa Rusia.
Sebanyak 5 wartawan Rusia kini sedang berkelana di Indonesia mengikuti program Familiarization Trip (Fam Trip) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia bekerjasama dengan KBRI Moskow. Di antara peserta Fam Trip, terdapat tim wartawan kuliner dari Locator Press Agency (Food, Wine and Travel) yang khusus meliput kuliner Indonesia.
Selama 11 hari (15-26 Juli) mereka mengendus aneka objek wisata dan makanan di Indonesia guna ditulis di berbagai media. Setelah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, kini mereka menuju Bali, Lombok dan Pulau Komodo.
“Indonesia sangat kaya dengan budaya kuliner. Saya ingin membuat buah buku panduan wisata tentang kuliner Indonesia dalam bahasa Rusia sehingga masyarakat Rusia dapat mengetahuinya sebelum berkunjung ke Indonesia,” tutur Anatoly Gendin, wartawan yang juga Direktur Locator Press Agency (Food, Wine and Travel). “Saya berjanji akan mempromosikan Indonesia di Rusia”, tambahnya.
Selama kunjungan di Indonesia, Locator Press Agency meliput berbagai makanan dan masakan tanah air termasuk cara memasak dan menyajikannya, seperti Soto Betawi, Batagor, Gudeg Yogya, Bakpia Patuk, Sate Ayam dan Kambing, Ayam Goreng, juga Mie Godok. Selain masakan khas Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan Lombok, mereka meliput pula makanan dan masakan dari Aceh, Manado, Padang, Makasar, Ujung Pandang, Solo dan Malang. Wartawan tidak hanya mengunjungi restoran atau rumah makan khas Indonesia, tetapi pula mengunjungi pasar tradisional dan kebun, serta bertemu dengan ahli kuliner Indonesia.
Indonesia memiliki aneka ragam masakan yang merupakan warisan dari para leluhur. Sampai saat ini cita rasa masakan-masakan Indonesia terpelihara dengan baik. Promosi cita rasa masakan Indonesia tidak hanya dilakukan di tanah air, “Bahkan promosi tersebut sampai ke luar negeri, seperti Korea, Cina, Singapura, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya” kata pakar kuliner Indonesia, William Wongso dalam pertemuan dengan wartawan kuliner Rusia.
Kepala Sub Direktorat Pengembangan Pasar Kementerian Kebudayaan dan Priwisata RI, Vinsen Jemadu menyampaikan aneka makanan yang akan ditulis ini hanya sebagian kecil dari ribuan makanan khas Indonesia. “Perlu puluhan tahun untuk menyelesaikan pembukuan makanan khas Indonesia,” ujar dia.
sumber
Sebanyak 5 wartawan Rusia kini sedang berkelana di Indonesia mengikuti program Familiarization Trip (Fam Trip) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia bekerjasama dengan KBRI Moskow. Di antara peserta Fam Trip, terdapat tim wartawan kuliner dari Locator Press Agency (Food, Wine and Travel) yang khusus meliput kuliner Indonesia.
Selama 11 hari (15-26 Juli) mereka mengendus aneka objek wisata dan makanan di Indonesia guna ditulis di berbagai media. Setelah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, kini mereka menuju Bali, Lombok dan Pulau Komodo.
“Indonesia sangat kaya dengan budaya kuliner. Saya ingin membuat buah buku panduan wisata tentang kuliner Indonesia dalam bahasa Rusia sehingga masyarakat Rusia dapat mengetahuinya sebelum berkunjung ke Indonesia,” tutur Anatoly Gendin, wartawan yang juga Direktur Locator Press Agency (Food, Wine and Travel). “Saya berjanji akan mempromosikan Indonesia di Rusia”, tambahnya.
Selama kunjungan di Indonesia, Locator Press Agency meliput berbagai makanan dan masakan tanah air termasuk cara memasak dan menyajikannya, seperti Soto Betawi, Batagor, Gudeg Yogya, Bakpia Patuk, Sate Ayam dan Kambing, Ayam Goreng, juga Mie Godok. Selain masakan khas Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali dan Lombok, mereka meliput pula makanan dan masakan dari Aceh, Manado, Padang, Makasar, Ujung Pandang, Solo dan Malang. Wartawan tidak hanya mengunjungi restoran atau rumah makan khas Indonesia, tetapi pula mengunjungi pasar tradisional dan kebun, serta bertemu dengan ahli kuliner Indonesia.
Indonesia memiliki aneka ragam masakan yang merupakan warisan dari para leluhur. Sampai saat ini cita rasa masakan-masakan Indonesia terpelihara dengan baik. Promosi cita rasa masakan Indonesia tidak hanya dilakukan di tanah air, “Bahkan promosi tersebut sampai ke luar negeri, seperti Korea, Cina, Singapura, Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya” kata pakar kuliner Indonesia, William Wongso dalam pertemuan dengan wartawan kuliner Rusia.
Kepala Sub Direktorat Pengembangan Pasar Kementerian Kebudayaan dan Priwisata RI, Vinsen Jemadu menyampaikan aneka makanan yang akan ditulis ini hanya sebagian kecil dari ribuan makanan khas Indonesia. “Perlu puluhan tahun untuk menyelesaikan pembukuan makanan khas Indonesia,” ujar dia.
sumber