Kurang dari seminggu yang lalu, US Airways diketahui telah menahan seorang penumpang pria, Deshon Marman, karena dituduh menolak untuk menaikkan celananya yang melorot. Namun US Airways malah "membiarkan" penumpang pria lain, yang menggunakan baju dalam wanita dengan stocking, lengkap dengan sepatu high heels untuk naik pesawat.
Perbedaan perlakuan ini telah memicu dugaan rasialisme di US Airways dan ini telah membuat pengacara Marman, Joe O'Sullivan mengambil kesempatan ini untuk membela kliennya. "Seorang pria berkulit putih diijinkan untuk terbang dengan pakaian dalam, tetapi klien saya diminta untuk menaikkan celana karena melorot ke bawah pinggangnya." ujarnya. Marman adalah pemain sepak bola dari University of New Mexico berdarah Afrika-Amerika.
"Kami tidak memiliki kebijakan tentang apa yang harus dipakai penumpang." kata juru bicara US Airways, Valerie Wunder. Lanjutnya, "Jika mereka tidak mengekspos bagian pribadi, mereka diijinkan untuk terbang.
Perusahaan penerbangan tersebut membela diri dengan mengatakan bahwa Marman mengekspos bagian pribadinya pada tanggal 15 Juni 2011 ketika dia, setelah berulang kali, diminta untuk menaikkan celananya.
O'Sullivan mengatakan bahwa US Airways telah melakukan diskriminasi rasial. Dia telah melihat kamera pengawas dan tidak ada bukti bahwa kliennya telah melakukan hal tersebut.
Wunder mengatakan bahwa Marman diminta untuk tidak mengikuti penerbangan bukan karena pakaiannya, tetapi karena dia telah menolak permintaan petugas.
Marman ditahan dengan tuduhan masuk tanpa ijin (trespassing) pemukulan petugas polisi, dan menghambat proses penerbangan karena menolak meninggalkan pesawat.