Para kepala negara itu, menurut WHO, akan menggunakan Sidang Majelis Umum PBB di New York berbicara mengenai pembatasan iklan makanan siap saji terhadap anak-anak. Pembatasan ini perlu, karena 43 juta anak prasekolah di seluruh dunia kelebihan berat badan, atau bahkan mengalami obesitas. "Tsunami lemak" ini diperkirakan bisa mengakibatkan jutaan kematian prematur setiap tahunnnya.
Bjorn-Inge Larsen dari Direktorat Kesehatan Norwegia menyatakan kepada wartawan, Jumat 21 Januari 2011 kemarin, bahwa negaranya mengharapkan pembatasan sukarela iklan makanan siap saji meningkat menjadi pelarangan seperti yang dilakukan terhadap rokok.
Usul pelarangan ini sebenarnya bukan pada makanan siap sajinya langsung, namun pada makanan yang kaya garam, gula dan trans fat. WHO juga akan berkonsultasi dengan pembuat makanan siap saji ini seperti Coca-Cola, Kellog, McDonald's, Nestle, Univelever dan asosiasi periklanan dunia.