MELACAK KEBERADAAN DAJJAL LEWAT MISTERI MAHLUK AL JASASSAH !!

Posted by ngunik On Jumat, 14 Januari 2011 0 komentar
http://awad23.files.wordpress.com/2009/03/dajjal1.jpg

“Sesungguhnya kiamat tidak akan berlaku sehingga berlakunya 10 perkara iaitu - keluar asap dari bumi; munculnya Dajal; keluar Dabbah (binatang yang melata); matahari terbit dari Barat; turunnya Nabi Isa AS; keluar Ya’juj dan Ma’juj; gerhana di Timur; gerhana di Barat, gerhana di Semenanjung Arab dan api yang menyala di Yaman menghalau manusia ke mahsyar (tempat berkumpul)’.”

Ini adalah kisah Nyata !!!
Adalah Tamim ad Dari,, waktu itu berkelana dengan kapalnya bersama dengan 30 teman-temannya dari kabilah Lakham dan Judzam,...tapi kemudian kapal mereka terombang-ambing badai selama satu bulan hingga terdamparlah mereka ke pulau asing ditengah lautan tempat terbenamnya matahari (mungkin maksud mereka pulau itu ada di sebelah Barat).


Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.
Mereka berkata,”Celaka, dari jenis apakah kamu ini.” Ia menjawab,”Saya adalah al jassasah. Mereka bertanya,”Apakah al jassasah itu? (tanpa menjawab) ia berkata,”Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!”

Tamim ad Dari berkata,”Katika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami memasuki biara tersebut, di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.
Kami berkata,”Celaka, siapakah kamu ini?’ ia menjawab,”Takdir telah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?’ Mereka menjawab,”Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang berguncang lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan dan teradamparlah kami di pulau ini. Lalu kami duduk di tempat yang terdekat dengan kapal kemudian kami masuk pulau ini maka kami bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak bulunya yang tidak dapat diperkirakan mana ekor dan mana kepalanya karena banyak bulunya. Maka kami berkata,’Celaka, apakah kamu ini?’ ia menjawab,”Aku adalah al jassasah.’ (Tanpa menjawab) ia berkata,”Pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita yang kalian bawa! Lalu kami segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut bercampur takut karena mengira bahwa kamu ini adalah setan.”
Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata,”Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon korma yang ada didaerah Baisan?” Kami berkata,”Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?” Ia berkata,”Saya menanyakan pakah pohon-pohon korma itu berbuah?’ Kami menjawab,’Ya.’ Ia berkata,’Adapun pohon-pohon korma itu maka ia (sebentar lagi) hampir saja tidak akan berbuah lagi.’
Kemudian ia berkata lagi,”Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia.’ Mereka berkata,”Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya? Ia bertanya,”Apakah ia tetap berair?’ kami menjawab,’Ya.’ Ia berkata,’adapun airnya, maka ia (sebentar lagi) hampir saja akan habis.’
Kemudian ia berkata lagi,’Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar.’ Mereka menjawab,’Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’ Ia bertanya,”Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu?’ Kami menjawab,’benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.’
Lalu ia berkata lagi,’Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?’ Mereka menjawab,’Dia telah keluar dari Mekah menuju Madinah.’ Lalu ia bertanya,’Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?’ kami menjawab,’Ya.’ Ia bertanya,’Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?’ Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya.’ Lalu ia berkata,’Apakah itu semua telah terjadi?’ kami menjawab,’Ya.’ Ia berkata,’Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah al masihuddajal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 malam selain Mekah dan Thaibah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK3kZMK1edFhIGsZmPO7L2VmIZ8ownZllAGo15rBl96Iw3JoHwujgVSYXDWkAiOL_GYzYbTZlB4e6neSadWy8zpjhr0zrynb3hrZZ7tE3mLK6UPJmobeUMp4WLSnpbxz6pHLE5R5FojCA/s400/darshan12.jpg
Al Jasassah disebut sebagai mahluk yang selalu mengintai/mengintip. Tujuannya adalah dia akan melaporkan hasil intaiannya kepada Dajjal. Sementara ada juga yang mengatakan bahwa posisi Dajjal berada di dalam air, yang kemudian lewat keahliannya dia mengintai perilaku manusia lewat tempatnya itu.
Ibnu Manzhur mengatakan bahwa al jassasah berada disuatu pulau ditengah laut memata-matai sambil mencari berita yang akan diberikan kepada dajjal.. sebagaimana disebutkan didalam hadits Tamim ad Dari, yang mengatakan,”Saya adalah al jassasah” yaitu binatang yang dilihat disuatu pulau ditengah laut. Dan dinamakan dengan nama itu dikarenakan biantang itu mencari berbagai berita untuk diberikan kepada dajjal. (Lisanul Arab juz VI hal 38)
APAKAH INI KEMUNGKINAN DAJJAL YANG DIMAKSUD ???
Fenomena kemunculan Dajjal dibarengi dengan berbagai kejadian aneh dan perubahan nilai sosial masyarakat dunia, adalah semakin jelas (terang-terangan) melanggar perintah-perintah Tuhan.
Kekacauan berlaku di mana-mana di seluruh dunia; keruntuhan akhlak, peperangan dan pembunuhan berjalan seiring dengan putaran waktu.

Dajjal adalah sosok magis, dia punya kemampuan yang luar biasa, sampai-sampai manusia yang melihatnya mengatakan bahwa dia adalah Tuhan. Dia bahkan bisa menghidupkan orang yang sudah mati !!! dan menyembuhkan segala penyakit !!! ya apa pun penyakitnya, pasti sembuh !!! pasti !!!
Mohd Fauzi berkata, berdasarkan hadis diriwayatkan Anas bin Malik pula, dijelaskan bahawa Dajal berasal daripada keturunan Yahudi Asfahan seperti sabda baginda: “Keluar Dajal daripada Yahudi Asfahan bersamanya 70,000 orang Yahudi.”

“Bagaimanapun, ulama berselisih pendapat mengenai asal keturunan Dajal sama ada ia adalah manusia atau jin. Sesetengahnya berpendapat Dajal adalah syaitan daripada keturunan Iblis yang diikat dengan 70 rantai pada satu tempat di Yaman.


“Tiada siapa mengetahui siapa mengikatnya sama ada Nabi Sulaiman atau orang lain; apabila Allah hendak menzahirkan Dajal pada akhir zaman, maka setiap tahun sebelum kemunculannya, satu rantai yang mengikatnya akan terputus,”
Dajjal mengaku sebagai Nabi, dan tidak menyebarkan agama apapun yang sudah ada di dunia ini, melainkan dia membuat agama sendiri, dan selain itu (anehnya) diapun mengaku sebagai Tuhan. So mana yang bener ( Nabi atau Tuhan ) ?
Hebohnya lagi, dajjal tidak cuma satu, kelak akan muncul 30 dajjal yang semuanya saling mendakwakan dirinya sebagai Nabi, setiap mereka di iringi 70.000 Yahudi, sehingga mereka saling bunuh-membunuh dan terjadilah kerusakan hebat di bumi ini (mungkin sejenis perang antar suku/etnis/keyakinan sesama pengikut Dajjal) yang kemudian merembet ke masalah-masalah lainnya yang ada di bumi ini.

“Tidak akan berlaku kiamat sehingga lahirnya 30 orang Dajal yang pembohong, semuanya mendakwa dirinya rasul Allah. Mereka melimpahkan harta benda dan pada saat itu berlaku banyak fitnah (kerosakan demi kerosakan) dan berlakunya banyak haraj.” Sahabat bertanya: “Apakah itu haraj?” Baginda menjawab: “Pembunuhan demi pembunuhan,” (riwayat Imam Ahmad).