Bunga legendaris Udumbara yang dipercayai umat Budha tumbuh setiap 3.000 tahun sekali ditemukan tumbuh di halaman kantor Radio Erabaru di kawasan Bukit Senyum, Batam. Bunga kecil berwarna putih itu tumbuh di daun pohon jambu air.
Bunga ini mampu tumbuh di berbagai media, seperti daun, batu, baja, kaca, papan, besi, tembaga dan lain-lain. (Tianfu Kwok)
Hingga Kamis, 29 April 2010, bunga tersebut masih tumbuh dan bisa dilihat dengan mata telanjang. (Tianfu Kwok)
Bunga Udumbara berukuran kecil kurang dari 0,5 cm, lebih tipis dan lebih halus daripada rambut manusia. (Tianfu Kwok)
Bunga ini mampu tumbuh di berbagai media, seperti daun, batu, baja, kaca, papan, besi, tembaga dan lain-lain. (Tianfu Kwok)
Hingga Kamis, 29 April 2010, bunga tersebut masih tumbuh dan bisa dilihat dengan mata telanjang. (Tianfu Kwok)
Bunga Udumbara berukuran kecil kurang dari 0,5 cm, lebih tipis dan lebih halus daripada rambut manusia. (Tianfu Kwok)
Udumbara: Bunga Gaib Ataukah Telur Serangga
Beberapa hari belakangan ini, saya menemukan banyak artikel di zhengjian.org yang membahas tentang fenomena bunga Udumbara yang bermunculan di seluruh penjuru dunia.
Bentuk kelopak bunganya menyerupai lonceng sedang tangkainya terlihat seperti benang sutra. Perwujudannya tampak mulia, suci dan murni. Siapapun yang melihatnya akan terkesima dan terkagum-kagum.
Bagi mereka yang memahami kebenaran sejati, akan menangkap makna yang yang tersirat dari bunga Udumbara ini. Meskipun demikian, bagi mereka yang percaya pada ilmu pengetahuan menganggapnya sebagai butiran telur serangga. Perkataan ini membingungkan orang pada umumnya.
Sekilas jika diamati, keduanya tampak serupa. Namun, kemiripan yang terlihat oleh mata telanjang bukan berarti keduanya adalah sama.
Bentuk kelopak bunganya menyerupai lonceng sedang tangkainya terlihat seperti benang sutra. Perwujudannya tampak mulia, suci dan murni. Siapapun yang melihatnya akan terkesima dan terkagum-kagum.
Bagi mereka yang memahami kebenaran sejati, akan menangkap makna yang yang tersirat dari bunga Udumbara ini. Meskipun demikian, bagi mereka yang percaya pada ilmu pengetahuan menganggapnya sebagai butiran telur serangga. Perkataan ini membingungkan orang pada umumnya.
Sekilas jika diamati, keduanya tampak serupa. Namun, kemiripan yang terlihat oleh mata telanjang bukan berarti keduanya adalah sama.
Kelopak Bunga Udumbara yang diperbesar. (EPOCH TIMES)
Telur dari serangga bersayap berwarna hijau muda. Utuh, padat, terbungkus dan berbentuk bulat panjang. Setelah beberapa hari, warna telur berubah menjadi abu-abu. Setelah 3 sampai 15 hari, tergantung pada temperatur suhu udara, telur-telur itu kemudian akan menetas. Bagian ujung telur pecah dan menjadi layu setelah serangga keluar dan meninggalkan telur.
Jika diperhatikan lebih dekat dan cermat bunga Udumbara ini, bentuknya mirip sebuah lonceng. Namun gambar dari bunga Udumbara yang tertangkap di bawah mikroskop memperlihatkan bagian kelopak dan inti bunga dengan sangat jelas. Sebagian orang mencium aroma wangi bunga, sementara yang lain mengamati proses keseluruhan mekarnya bunga. Mereka bahkan melihat "lingkaran cahaya".
Jika diperhatikan lebih dekat dan cermat bunga Udumbara ini, bentuknya mirip sebuah lonceng. Namun gambar dari bunga Udumbara yang tertangkap di bawah mikroskop memperlihatkan bagian kelopak dan inti bunga dengan sangat jelas. Sebagian orang mencium aroma wangi bunga, sementara yang lain mengamati proses keseluruhan mekarnya bunga. Mereka bahkan melihat "lingkaran cahaya".
Telur Chrysopa sebelum menetas (kiri) dan setelah menetas (kanan). (PUREINSIGHT.ORG)
Serangga bertelur pada musim-musim tertentu, utamanya pada musim semi atau musim panas. Bunga Udumbara seringkali terlihat di musim dingin.
Umumnya serangga menetaskan telur-telur mereka pada ranting pohon, kelopak bunga, atau daun. Bunga Udumbara bisa tumbuh di mana saja, pada daun bunga, batang besi, papan kayu, plastik, buah-buahan, granit, kaca, pintu aluminium, kertas, bola lampu, dan lain sebagainya.
Kelopak Bunga Udumbara yang diperbesar (kiri) dan Telur Chrysopa setelah menetas (kanan).Umumnya serangga menetaskan telur-telur mereka pada ranting pohon, kelopak bunga, atau daun. Bunga Udumbara bisa tumbuh di mana saja, pada daun bunga, batang besi, papan kayu, plastik, buah-buahan, granit, kaca, pintu aluminium, kertas, bola lampu, dan lain sebagainya.