Posted by ngunik
On
Kamis, 20 Januari 2011
JAKARTA – Saat bentrok di sekitar makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad alias Mbah Priok, massa dan para anggota Satpol PP saling lempar dan baku pukul.
Di lokasi, massa dan anggota Satpol PP terlihat mengalami luka parah. Puluhan korban pun dilarikan ke RSUD Koja, RSUD Tarakan, dan RS Pelabuhan.
Namun lain dengan apa yang dialami Ahmad Syaukani (42). Pria asli Aceh itu telah 10 tahun tinggal di Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia termasuk satu di antara ratusan orang yang terlibat bentrok dengan massa.
Namun Syaukani yang terlibat baku pukul dengan anggota Satpol PP mengaku tidak merasakan sakit sama sekali ketika anggota Satpol PP menghantamnya dengan tongkat pemukul.
“Saya kemarin merasa aneh karena badan saya tiba-tiba kok merasa ringan? Saat aparat menyerang, saya dipukuli tapi tidak sakit sama sekali, apalagi sampai berdarah. Malah seolah-olah di depan saya orang-orang zalim yang patut diperangi,” kisahnya saat berbincang dengan okezone di dekat kompleks makam, Kamis (15/4/2010).
Apakah Bapak punya ilmu kebal?
“Oh, nggak sama sekali. Saya sering mengaji dan ziarah ke makam Mbah Priok. Saya juga nggak mahir bela diri,” akunya.
Di lokasi, memang banyak cerita beredar tentang berbagai kejadian aneh. Seperti dituturkan beberapa orang yang sempat ikut terlibat bentrok, kemarin di dalam kompleks makam ada sekira 200 orang yang melakukan perlawanan. Mereka rata-rata berusia remaja.
Menurut mereka yang saling berbagi cerita, secara logika, mengapa 2.000 anggota Satpol PP yang mau masuk tapi tidak bisa menembus pertahanan massa.
“Saya juga heran, mungkin karena keramatnya makam ini,” imbuh Syaukani.okz