Kepala Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Charles Bolden mengaku mendapat tugas baru dari Presiden Barack Obama. Bukan menemukan kehidupan di planet lain atau mencari lokasi potensial untuk koloni Bumi.
Tugas baru itu di luar 'orbit' NASA, yakni mendekati dunia Islam-- meningkatkan hubungan antara NASA dengan kaum muslim dunia.
Kata Bolden, interaksi lebih baik dengan dunia muslim akan meningkatkan secara drastis penjelajahan angkasa.
"Ketika dipilih menjadi pimpinan NASA, atau bahkan sebelum itu, dia [Obama] mengamanatkan tiga hal pada saya," kata Bolden kepada Al Jazeera, seperti dimuat laman Fox News.
Pertama, adalah terus memberi inspirasi pada anak-anak mencintai sains dan matematika. Kedua, lanjut Bolden, dia diberi tugas untuk meningkatkan hubungan dengan dunia internasional.
"Yang ketika, dan mungkin yang terpenting adalah, Obama meminta saya untuk menjangkau dunia Muslim. Juga terlibat secara dominan untuk memjembatani kontribusi Islam pada ilmu pengetahuan ...juga matematika, dan teknik," kata dia.
Menurut Bolden, penjelajahan langit -- untuk menguak rahasia alam semesta sekaligus menyelamatkan kehidupan Bumi hanya dimungkinkan dengan kolaborasi internasional, termasuk negara-negara Islam.
"Banyak yang bisa diperoleh dengan kontribusi dari negara muslim," kata dia. Bolden mencontohkan kontribusi China dan Rusia yang bekerja sama di stasiun luar angkasa internasional.
Target NASA untuk sesegera mungkin mendarat di Planet Mars dan mengeksplorasi asteroid yang berpotensi mengancam keselamatan Bumi, kata dia, tak mungkin dilakukan jika Amerika Serikat hanya sendirian.
Sebelumnya, Presiden Obama punya cita-cita, pada 2025, AS akan memiliki pesawat luar angkasa baru yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh.
"Kita akan memulai dengan mengirim astronot ke asteroid untuk kali pertamanya dalam sejarah," kata Obama di pangkalan pesawat luar angkasa, Kennedy Space Center -- di mana manusia pertama ke Bulan diberangkatkan, seperti dimuat laman Daily News, Jumat 16 April 2010.
Pada pertengahan tahun 2030-an, giliran mengirim manusia ke orbit Mars dan mengembalikan mereka dengan selamat ke Bumi.
"Selanjutnya, kita akan mengirim manusia pertama yang akan menginjakkan kaki di Mars. Saya harap ada di sana untuk menyaksikannya," kata Obama, optimistis.
Tugas baru itu di luar 'orbit' NASA, yakni mendekati dunia Islam-- meningkatkan hubungan antara NASA dengan kaum muslim dunia.
Kata Bolden, interaksi lebih baik dengan dunia muslim akan meningkatkan secara drastis penjelajahan angkasa.
"Ketika dipilih menjadi pimpinan NASA, atau bahkan sebelum itu, dia [Obama] mengamanatkan tiga hal pada saya," kata Bolden kepada Al Jazeera, seperti dimuat laman Fox News.
Pertama, adalah terus memberi inspirasi pada anak-anak mencintai sains dan matematika. Kedua, lanjut Bolden, dia diberi tugas untuk meningkatkan hubungan dengan dunia internasional.
"Yang ketika, dan mungkin yang terpenting adalah, Obama meminta saya untuk menjangkau dunia Muslim. Juga terlibat secara dominan untuk memjembatani kontribusi Islam pada ilmu pengetahuan ...juga matematika, dan teknik," kata dia.
Menurut Bolden, penjelajahan langit -- untuk menguak rahasia alam semesta sekaligus menyelamatkan kehidupan Bumi hanya dimungkinkan dengan kolaborasi internasional, termasuk negara-negara Islam.
"Banyak yang bisa diperoleh dengan kontribusi dari negara muslim," kata dia. Bolden mencontohkan kontribusi China dan Rusia yang bekerja sama di stasiun luar angkasa internasional.
Target NASA untuk sesegera mungkin mendarat di Planet Mars dan mengeksplorasi asteroid yang berpotensi mengancam keselamatan Bumi, kata dia, tak mungkin dilakukan jika Amerika Serikat hanya sendirian.
Sebelumnya, Presiden Obama punya cita-cita, pada 2025, AS akan memiliki pesawat luar angkasa baru yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh.
"Kita akan memulai dengan mengirim astronot ke asteroid untuk kali pertamanya dalam sejarah," kata Obama di pangkalan pesawat luar angkasa, Kennedy Space Center -- di mana manusia pertama ke Bulan diberangkatkan, seperti dimuat laman Daily News, Jumat 16 April 2010.
Pada pertengahan tahun 2030-an, giliran mengirim manusia ke orbit Mars dan mengembalikan mereka dengan selamat ke Bumi.
"Selanjutnya, kita akan mengirim manusia pertama yang akan menginjakkan kaki di Mars. Saya harap ada di sana untuk menyaksikannya," kata Obama, optimistis.