Sindrom Klinefelter, Secara Fisik Lelaki, Namun Genetis Perempuan

Posted by ngunik On Minggu, 23 Januari 2011 0 komentar
Sindrom Klinefelter sekarang sedang hangat-hangatnya dibicarakan di berbagai media, khususnya media online. Banyaknya media membicarakan gejala Sindrom Klinefelter dan pengobatannya ini berawal dari adanya kasus tuntutan yang dilayangkan oleh keluarga Jane Deviyanti kepada Alterina Hofnan karena dituduh memalsukan identitas kelaminnya. Maksudnya, apa itu Sindrom Klinefelter?

Sindrom Klinefelter adalah kelainan genetik yang biasanya banyak terjadi pria. Pria dengan kelainan ini, tidak mengalami perkembangan seks sekunder yang normal seperti penis dan testis yang tidak berkembang, perubahan suara (suara lebih berat tidak terjadi), bulu-bulu di tubuh tidak tumbuh; biasanya tidak dapat membuahkan (tidak subur) tanpa menggunakan metoda-metoda penyuburan khusus.

Mereka mungkin mempunyai masalah-masalah lain, seperti sedikit dibawah kemampuan inteligensia, perkembangan bicara yang terhambat, kemampuan verbal yang kurang dan masalah-masalah emosional dan tingkah laku. Meskipun demikian ada juga yang memiliki intelegensia diatas rata-rata dan tidak ada perkembangan emosional atau masalah-masalah tingkah laku. Sekitar 1 pada 500 sampai 1 pada 1000 bayi-bayi laki-laki yang dilahirkan mengidap sindrom Klinefelter.


Penyebab Sindrom Klinefelter:
Laki-laki biasanya mempunyai satu kromosom X dan satu kromosom Y; mereka yang mengidap sindrom Klinefelter mempunyai kurang lebih satu tambahan kromosom X. Untuk alasan itu, mereka mungkin digambarkan sebagai pria dengan XXY atau pria dengan sindrom XXY. Pada kasus-kasus yang jarang, beberapa pria dengan sindrom Klinefelter memiliki sebanyak tiga atau empat kromosom X atau satu atau lebih tambahan kromosom Y.