Semula tangan sang ratu dalam lukisan itu memegang sepotong mawar. Kini, secara perlahan gambar mawar itu memudar dan berganti dengan seekor ular yang melingkar di tangan sang ratu.
Adakah seseorang mengubah lukisan itu? Misteriuskah fenomena ini? Tidak. National Portrait Gallery di London mengungkapkan waktulah yang telah "melukis" kembali potret sang ratu. Lantaran sudah sangat tua, warna mawar yang digambar pelukis tak dikenal itu memudar dan berganti dengan warna pertama ketika lukisan itu dibuat. Dalam lukisan pertama itu Ratu Elizabeth tampak menggenggam seekor ular.
Ini menunjukkan sang pelukis awalnya menggambar sang ratu yang tengah menggenggam ular, lalu kemudian pelukis itu berubah pikiran dan merevisinya dengan gambar setangkai mawar. Bisa pula diduga yang merevisi adalah pelukis lain.
Gambar ular dipercaya melambangkan banyak makna. Mungkin sang pelukis menggambarkan ular dengan maksud sang ratu "tengah menggenggam kearifan dan kebijaksanaan." Tapi pendapat lain mengatakan simbol ular bersisik juga dikaitkan dengan setan dan dosa turunan. Ambiguitas lambang dari ular inilah yang saat ini membikin Gallery memikirkan kembali apakah akan menghapus gambar ular itu atau mempertahankannya
Para ahli restorasi Gallery yang menggunakan teknologi infra-merah untuk menjejaki kembali gambar asli dari lukisan itu juga menemukan bahwa ular itu ternyata berwarna hitam dan bersisik biru kehijauan. "Hampir pasti ular ini semata hasil imajinasi (pelukis)," kata ahli itu. Dan dalam imajinasi sang pelukis, gambar ular mungkin tak melambangkan apapun.
Untungnya lukisan yang diciptakan sang seniman antara 1580-an atau awal 1590-an itu tak pernah dipajang di istana ratu. Lukisan itu disimpan Gallery sejak 1921 dan belum pernah dipamerkan. Baru 13 Maret hingga 26 September nanti lukisan itu akan dipajang dalam pameran bertajuk Concealed and Revealed: The Changing Faces of Elizabeth I.